Saturday 26 August 2017

I Live Alove VS Roomate

Selamat Pagiiii....
Ada dua reality show Korsel yang menggambarkan dengan baik kehidupan gue selama merantau ini. Hah. Menggambarkan dengan baik? Kebetulan aja kali ah.
Roomate adalah reality show yang mengisahkan kehidupan bersama para seleb di satu rumah. Mereka tinggal bersama. Ya kalo konteks di Indonesia ngontrak bareng lah. Biasanya ngontrak bareng adalah di masa kuliah atau pas kerja di belahan Indonesia lain. 
Dan setelah hampir 2 tahun semacam syuting roomate, gw merasa gak cocok. Entah karena hanya bedua aja jadi kurang rame atau karena sebab lain. Sebenarnya kalo perantauan ngontrak bareng2 itu menyenangkan, tapi entah kemarin2 gw merasa antara asyik sama gak asyik lebih banyak gak asyiknya. Mungkin karena gue sekamar bedua jadi merasa gak ada privasi. Sementara gw adalah orang yang perlu privasi dan me time. 
https://www.dramafever.com/st/news/images/Roomate-Title-2.jpg
Roomate
Setelah 2 tahunan 'syuting' roomate babak baru *ciee* pun dimulai. Syuting I Live alone kita! So far, Im happy with this.

https://i.ytimg.com/vi/Go3bFYF8jNI/hqdefault.jpg
I Live Alone
But, khas manusia di balik kegembiraan syuting I Live Alone, ada aja kondisi yang kurang. Jesonghamnida Gusti Allah, ni orang kok ya ada aja keluhannya. Semoga dengan menulis semacam ini gw makin bersyukur.

How I Really Really Like Live Alone
Ada beberapa alasan, penyebab, faktor atau apapun sebutannya yang ngebuat gue betaah dan really really like live alone, like in korean drama...
  • Sangat menyenangkan bangun tidur seenak jidat gue. Gue dengan santainya tetap di kasur ketika jam yang kalo di rumah sudah menunjukkan waktu bagian membersihkan rumah. Apalagi pas puasa. Gue pernah ketawa geli waktu kembali tidur pukul 6 pagi setelah sahur dan salat.  I feel so damned good! Haaha
  • Mencueki pakaian yang sudah kering. Kalo di rumah, begitu cucian kering wajib dilipat. Nah, gue bisa gitu masukin jemuran mini gue ke ruang tamu trus gue cuekin. Gue berpikir untuk melipatnya ketika gak ada kegiatan. Superb ya?
  • Bisa muter musik kenceng tanpa ada yang protes ato ikut2an karaoke. Gue emang sok ekslusif. Males kalo ada yang ngikutin nyanyi saat muter lagu. Ini berlaku untuk orang2 tertentu sih. Dan kategori untuk orang tertentu itu juga susah didefinisikan. Haha.
  • Bereksperimen saat memasak. Contohnya pempek yang alot gue campur ke sup. Ato sok2an bikin hotteok isi meses. Haha. Gue menikmati pengalaman di dapur ini. Gak ada intervensi dan gak ada sesi menjawab pertanyaan. Haha. Sangat menyenangkan.
How I Not Really Really Like Live Alone
  • Sangat tidak menyenangkan tiap hari sendirian. Makan sendiri. Tidur sendiri. Gila-gilaan sendirian. Feels so lonely.
  • Gak bisa lagi masang headset demi pengalaman berdegung2nya musik langsung di telinga. Gue merasa insecure aja kalo pasang headset. Gue khawatir kalo denger suara2 mencurigakan nan membuat jantung berdegup kencang. Meski sebenarnya akan lebih baik kalo gak denger apapun, cuma gak nyaman aja kalo gak mendengarkan situasi di sekitar rumah.
  • Ngapa2in sendiri. Menjadi miss independent bahkan ketika di rumah adalah hal yang tidak menyenangkan. Termasukk ngebersihin halaman. Gue males banget membasmi rumput di depan dan samping rumah. Apalagi medannya becek. Not now. Not now.
Jadi lebih enak mana? 
Mau Roomate ato I Live Alone mustinya gw syukuri kan ya?
Dan kesamaan dari kedua tipe kehidupan itu adalah perasaan kosong yang muncul tiba2. Kadang abis tidur siang, gw merasa ada yang kurang. Langsung keingetan ibuk dan rumah.
 
My reflection in the mirror
Is so empty, as if there’s nothing there
(There’s no smile on my face)
I walk alone on the street
But this empty street feels so empty
(It’s quiet just like my heart)
Da ra dat dat dat dat dat dat
Baby don’t worry
(Da dat dat dat da ra)
After waking up from the dream that was you
This morning of reality feels so empty
(My heart feels so empty)

It’s over, my love
Where are you?
Now we are just a memory
I was happy, don’t forget me, let’s meet again

Good days and sad days
Hard days and happy days
Now it becomes memories of the past
The me and you of the past are now over
It’s like I came back to reality
My reason to live is gone, my head is complicated
When I open my eyes in the morning, my heart feels empty
I feel the emptiness, just like I did before I met you

My reflection in the mirror
Is so empty, as if there’s nothing there
(There’s no smile on my face)
I walk alone on the street
But this empty street feels so empty

(It’s quiet just like my heart)
Da ra dat dat dat dat dat dat
Baby don’t worry
(Da dat dat dat da ra)
After waking up from the dream that was you
This morning of reality feels so empty
(My heart feels so empty)

It’s over, my love
Where are you?
Now we are just a memory
I was happy, don’t forget me, let’s meet again
You still flicker before me when I close my eyes
But I’ll feel less and less as time goes by
I don’t regret it, I’m just a bit sad
I don’t miss you, I just long for you
I’m more and more afraid
because I’m not like myself before
(There’s no smile on my face)
I’m scared to see
myself getting weaker
(It’s quiet just like my heart)
Without you,
even the air around me is heavy
(Da ra da ra ra ra ra dat)
After waking up from the dream that was you
This morning of reality
It’s over (it’s over)
My love, where are you? (Where are you?)
Now we are
Just a memory, I was happy
(I was happy)
Don’t forget me (don’t forget me)
Let’s meet again 

Friday 18 August 2017

Libur Lebaran 2017

Assalamualaikum!
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semuaaa...
Hari yang bersejarah karena lagi2 gw baru bisa, em, tergerak lebih tepatnya untuk memposting hal baru di blog yang demen gw ganti2 namanya. Hehe. 
Kali ini gw akan bercerita mengenai libur lebaran 2017. Sepertinya gw masih konsisten dengan tema yang sama tiap tahunnya. Libur semester 1 dan libur akhir semester 2 yang berbarengan dengan libur lebaran. 
But, first of all, allow me to say:
Selamat Lebaran 2017
  Mohon Maaf Lahir dan Batin
Ucapannya emang telat, tapi semangatnya tetap sama kok sodara2. Semangat liburan lebaran maksudnya. Lebaran 2018 masih lama ya? Hahaha. Baru juga Agustus, belom ke Desember sis ae!
Libur lebaran kemarin gw fokuskan ke area lokal, em, maksudnya kebanyakan stay di rumah. Menikmati quality time bersama rumah dan seisinya. Haha. Gak banyak maen kok, gak banyak jalan. Tapi tetep banyak belanja yang bermanfaat tentunya, misalnya sepatu olahraga, tas buat jalan. Semuanya emang gue butuhken, bukan karena nafsu angkara hedonis. Penjelasan yang bisa didebat. Haha.
Gw juga sudah gak banyak acara buka bersama di luar. Gw udah bertekad menghindari bukber, kalaupun ada gw milihnya yang tempatnya deket sama rumah. Jadi begitu bedug langsung makan trus pulang. Seperti acara bukbernya pemuda-pemudi karang taruna.
Merasa unyu difoto dari belakang.

Setelah sesi foto langsung kabur
Bukannya gak suka kegiatan kumpul2, cuma bukber tidak cocok buat gw. Prinsipnya, Bukber boleh ditinggalkan, Silaturahmi jangan. Acara yang gak boleh ditinggalkan dalam rangkaian libur lebaran adalah kumpul2 di tempat pakde. Kali ini di rumah Pakde Wanto, Kakungnya Sifa, Farhan, dan  Aiko.
Hey, Cho, gak mau ikut desak2an di situ??
Rame ih kemarin. Jadi di rumah Pakde Wanto total ada 4 kepala keluarga sekarang. Kepala Keluarga 1 dikepalai oleh Pakde Wanto, kepala keluarga 2 dikepalai oleh Mas Mamad, kepala keluarga 3 dikepalai oleh Mas Dedi, dan kepala keluarga 4 dikepalai Mas Martin. Ramenya udah bisa gue bayangin. In meanwhile, kepala keluarga di keluarga gw kok masih istiqomah satu aja ya? Kapan nih tambah? Haha. Salah nih, kenapa tanya ke pemirsaa? Tanya sama diri sendiri sis ae. 
Agenda selanjutnya setelah kumpul keluarga adalah jeng2! Jalan2 men! Agenda pertama adalah sekte persepupuan. Maen ke yang dekat2 aja, ke SKE Jogja. Naik Cakramanggilingan, numpang foto2 udah deh lanjut makan. Iya, gitu doang. Mau liat yang Lightfest belum bisa karena masih siang. 







Suka! Suka main ke SKE! Ih, sayang gak sempat foto sendirian dengan latar cakramanggilingan. Biar couple-an sama maetamong gitu *dikeplak ChoKyu*. 
Abis berpanas2 ria di SKE, makanlah kita ke Dae Jang Geum. Merasakan kembali sensasi makan ala2 Korea. 


Puas jalan2 jogja, emm, belum sih. Gw belom solo traveller ke Jogja. Enjoy Jogja sendirian kayaknya perlu dicoba. Entar deh liburan yang akan datang. Enjoy Jogja apa Enjot Mol Jogja? Entah..hahaha
Dan selanjutnya adalah agenda ketemu sama Mbak Fina dan tentu saja Saenah. Kalo sama mbak fina jelas gak bisa jauh2, cukup di Klaten. Makan dan ngobrol tidak penting tapi terselip kata2 bijak cenderung pedes mbak fina. 
Fokus dengan hape, mencoba mencari informasi situasi terkini Bursa Efek Jakarta sementara Hayu fokus dengan arahan mamanya untuk bergaya
Kalo sama Saenah, agenda kita masih tetap sama. Jalan ke Mol, nongkrong di Tong Ji, karaoke, terakhir makan. Tari udah ultimatum, gak mau lagi mol2an. Doi udah muak sama agenda yang monoton gak kreatif itu. Oke! Call! Kita akan nabung, maen ke tempat wisata entah mana! 
Mash tetap di-huuu-in saat memilih lagu korea. #Akukuat
Dengan gaya macem ini, gw jadi malu ngaku sama umur
Nunggu Wiwid di tempat favorit nan murah
Dan kegiatan terakhir jeng2 adalah sama Mpit. Kita ke Sunmor dan diakhiri makan.Kita sepakat pake baju couple yang mana membuat gw rendah diri. Konsep couple2an itu bikin gw geli2 gimana gitu. I felt you, adik2 girlband.

 
Yah, begitulah kegiatan libur lebaran kemarin. Masih monoton tapi tetep gw syukuri dan rindukan. Semoga masih terus bertemu kalian. Dan juga mensyukuri apapun karunia Allah SWT. Amin.
Last...
I'm still waiting