Saturday 23 September 2017

Please take care of my refrigerator



Kata mbak Fina, punya rumah mirip dengan punya bayi. Menyedot banyak dana dan tenaga. Itu benar. Jangankan rumah, kulkas gw aja udah kayak bayi kembar tiga daehan minguk mangse. Padahal kulkas gw juga bukan keluaran terbaru apalagi berpintu lebih dari dua. Tapi kok rasanya tetap aja membuat gw tergoda untuk mengisinya dengan beberapa item terkait. Em, maksudnya ngisi kulkas dengan kacang ijo, minute mite pulpy, susu, dll.
Kulkas gw lumayan lucu. Plus murah. Berhubung barang second jadi ya wajar gak energy saving. Ada sih tulisan energy saving, tapi kok gw ragu ya? Selama pulsa listrik gw gak melampaui 100 ribu per bulan, gw mah asyik2 aja. Meski bukan barang baru, gw dah merasa ni kulkas sudah mampu membuat gw berhenti sejenak untuk sekadar melihat isinya dan merasa bahagia sampai ke ubun2. Dengan catatan isinya penuh ya. Kalo gak, kayak minggu kemarin, gw merasa merana dan tak ber-daia.
Lumayan unyu kaan dengan tulisan2 menyejukkan djiwa
Mau sebuluk atau se-energy saving apapun, bagi gw kulkas musti diisi dengan beberapa barang wajib: minuman ringan dan bahan pangan. Tak lupa es batu. Kali-kali aja gw perlu meredam emosi karena gak dapat kabar soal kegiatan wamil Kyuhyun. Gw merasa sangat amat tidak cukup dengan update-an waiting for kyuhyun lengkap dengan counting down wamil doi! Tidak masternim! Give me more! Moreee!
Item pertama yang perlu ada: minuman ringan. Bagi gw, drama korea berpengaruh bagi pilihan minuman yang musti ada di kulkas. Kalo di drama, beer adalah pilihan utama, bagi gw pilihan utama jatuh pada lasegar, larutan cap kaki tiga, atau larutan segar cap badak. Mana aja yang asal pas promo. Haha. Itu yang pokok sih. Kalo minuman lain juga menyesuaikan musim promo yang digelar Alfa sama indo. Kadang susu. Kadang ABC atao Ultra Kacang Ijo. Kadang yakult. Kalo teh kotak, gw andelin kalo pas dapet snack box pas rapat atau event lain soal kerjaan. Gak begitu suka teh kotak sih.
Bersama pulpy, lasegar, air putih turut menyemarakkan kulkas gw
Item kedua yang mendukung proses hidup sehat, ehem, mencoba sehat plus pengen segera menuju #LeeBoYoung adalah buah. Biasanya sih gw beli semangka. Kadang juga mangga.Cuma kalo mangga gak gw masukin kulkas. Suka juga sama pisang tapi kok kalori sama gulanya lumayan tinggi ya? Tapi kayaknya tetap lebih baik pisang deh daripada Taro ato Qtela itu sodara!*ngomelin diri sendiri*
Ada pisang kepok. Mau gw rebus aja. Males digoreng
Item ketiga adalah sayur. Sayur yang  biasa menemani nasi gw adalah terong, sawi putih, timun, labu, kangkung, dan tomat *buah woi, buaaah!*. Kemarin gw baru beli sawi putih. Bukan mau dibikin kimchi sih, tapi paling ca sawi plus udang. Sedaaap! 
Yang diplastik ntu cabe. A very must have item!
Item keempat: Ikan, ayam atau sumber protein lainnya. Berhubung Kalsel kaya akan sumber daya alam dari laut dan sungai, ikan adalah pilihan terbaik! Biasanya gw beli ikan peda, tengiri, tongkol, lajang jarang, cumi juga jarang karena lagi gak musim, udang baru kemarin beli, ato ayam. Tak lupe sama telur. Kepiting sangaat amat jarang gw beli. Menurut gw, kepiting gak cocok dibawa bekal. Susyeh bro bawanya selain mahal juga. Haha. Tak lupa, protein nabati juga: tahu tempe. Rasanya adem gitu kalo di kulkas ada tahu tempe yang bergizi tinggi itu.
Yang wadah bawah isinya tongkol. Atasnya udang. Sampingnya? Es batuuh!
Telur bebek adalah pilihan terbaik. Gw merasa telur ayam kurang mantab. Ada jeruk nyempil di tempat telur
T2:Tahu Tempe. Bawahnya ada Prof sama bumbu instan BBQ. Ya, siapa tau abis pulang jadi social worker Abang Kyu ngajakin BBQan *dimimpi gw*
Menurut gw, bisa nih gw ikutan syuting Please take care of my refrigerator. Kalo bisa pas tamu lainnya anak2 90-an Kpop, misalnya trio EunSiHae. Ato dari deretan A-List macam Joo In Sung ato Gong Yoo. Biar lebih nyambung. Susah kalo gw menjadi tamu bareng anak2 WannaOne. Selain gak kenal, pasti bawaan pengen ngasih nilai ke jidat mereka sambil berkata,"Celananya jangan pensil ya, nak!"
Meski udah merasa cukup dengan kondisi kulkas gw sekarang, gw gak bakalan nolak kok kalo ada program bedah kulkas. Mengganti kulkas gw dengan merk LG keluaran terbaru. Yang konek internet itu lo. Yang pintunya lebih banyak dari pintu lemari pakaian gw itu lo. Ngomong2 ini gw mau ikutan program Please take care of my refrigerator atau bedah rumah sih? Ato Home Decor???
Handaaak! Mauuuk! Hana juseyooo! Sekalian mas-nya juga boleh
 




Saturday 2 September 2017

Mencoba Nge-Mojok: Antara Guru, Siswa, dan Sikap



Ada satu situs yang saat ini jadi favorit gw, selain allkpop, koreaboo, kkuljaem, netizzenbuzz dst yang berbau korea itu: mojok 
Dan sebagai penulis yang ngaku nasional bidang per-LKS-an, gw pengen dong mencoba menjadi kontributor. Akhirnya tanggal 27 Agustus, gw mencoba mengirimkan essay. Dan sekarang sudah tanggal 3 September belum ada tanda2 naskah tersebut dimuat. Yah, sesuai dengan term and condition-nya mojok, kalo seminggu belum tayang artinya naskah tidak masuk seleksi. FINE MOJOK FINE! Gw akan bikin Mojok tandingan... di blog pribadi gw. Sayang kan artikel/naskah nomine Pulitzer ini hanya teronggok di laptop? Mending buat ngisi blog kan? 
Dan untuk mojok, tunggu naskah gw selanjutnya yang tidak kalah absurb-nya dengan postingan2 lain di sini *mulai lebay, mulai alay*
Here we goo....


Peristiwa  di hari Kamis dan Jumat Minggu ini berhasil membuat saya galau. Membuat gak khusyuk menonton drama korea dan agenda nongkrong sore agak kurang maksimal. Ya, pemirsa, saya masih  keingetan dengan sikap beberapa siswa di kelas pada saat pembelajaran mengenai Pelanggaran HAM  pada hari Kamis.
Beberapa siswa yang ketawa-ketiwi saat membahas mengenai perlakuan yang terjadi pada Munir membuat saya geleng-geleng kepala. Saat itu saya menggunakan metode pembelajaran aktif *ehem*, yaitu meminta siswa membuat majalah dinding mengenai kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Tujuan saya gak muluk-muluk, dengan mencari informasi di internet kemudian menyusunnya menjadi mading yang menarik pembelajaran ini akan menarik. Daripada saya yang menjelaskan alias ceramah sampai kering tenggorokan dan diiringi peristiwa siswa yang menguap mlulu? Not cool kan? Dan tentu saja tidak sesuai dengan nawacita K13 Pak Muhadjir Effendy *salim sama mendikbud*
Menarik kan pembelajarannya? Bikin mading kemudian melakukan kunjungan ke stand mading-mading tiap kelompok sekaligus memberikan pertanyaan yang  nantinya akan dipresentasikan. Menurut saya metode itu lumayan menarik daripada sekadar berceramah, kecuali ceramah ala Raditya Dika atau para komika terkenal Indonesia. Nah, dengan pembelajaran yang menarik nan menyenangkan macam itu kok ya ada juga yang membuat ubun-ubun saya panas kebul-kebul!
“Siapakah bapak dari Munir?”
INI APAAA GUSTI??? Pertanyaan macam apa itu, nak? Jangan kebanyakan nonton Waktu Indonesia Bagian Becanda Pleaseee.
Duh Gusti. Jawaban apa yang akan bu guru beri ketika dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak, nak??
Belum lagi kalo entah kapan Pak Jokowi datang berkunjung ke sekolah dan menawarkan sepeda kepada para siswa yang berhasil membuat pertanyaan untuk beliau.
“Mengapa Munir memesan jus jeruk?”
“Apakah makanan kesukaan Wartawan Udin?”
*bu guru meng-imbles-kan diri ke bumi*
Boleh becanda, boleh santai tapi tolong dong sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jangan bikin kasus pelanggaran HAM jadi lelucon dong, nak.
Penilaian dalam K13 yang lumayan ribet nan mbulet, utamanya yang PPKn dan Agama memungkinkan siswa yang cengengesan saat pembelajaran mendapat nilai minus. Sikap cengengesan, ketawa-ketawa dalam pembelajaran menunjukkan tidak tercapainya Kompetensi Dasar 2.1, yaitu tidak adanya rasa peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara *ehem*.
Peristiwa yang juga tidak kalah nggaplekinya terjadi di Jumat Barokah, ketika dengan penuh semangat dan diiringi lagu Indonesia Raya 3 stanza mengingatkan siswa untuk memasukkan baju ke dalam celana, saya disambut jawaban cengengesan cenderung membuat pengen meratap di pojokan.
Loo, nak keinginan ibu guru ini sederhana, biarkan ibu bisa membedakan mana pelajar mana sosok yang sedang berusaha tampil keren-dengan-mengeluarkan-baju. Setidaknya tidak awut-awutan lah. La kok ini disambut dengan ucapan yang menggores hati bu guru yang rapuh ini? Apa salah ibu nak? Apa naaak? *lebai*
Ucapannya apa? Cukup saya, siswa, dan Tuhan yang tahu. Hehe. Intinya ucapannya tidak seharusnya keluar ketika dibilangi dengan baik-baik. Membuat saya sedih, melow, dan ingin kembali menggerakkan perekonomian di pusat perbelanjaan.
Karena itulah, perlu saya utarakan kembali bahwa mendapat nilai C dalam sikap menyebabkan tidak naik kelasnya seorang siswa. Tapi, tenang memberikan nilai C tidak semudah menusuk pentol di paman penjual pentol yang nongkrong di bawah pohon Waru. Meski termasuk guru baperan, sensitif tak jelas, saya tetap berusaha mengamalkan anjuran baik Mohammad Sholekhudin dalam Filosofi Santri Agar Tak Mudah Jadi Pembenci
Ketika banyak yang membenci karena anjuran untuk bersikap lebih hati-hati dan menegakkan peraturan, ibu guru rela nak. Insyaallah rela. Tapi bukan rela seperti lagunya Armada, asal kau bahagia. 

Emm...
Iya sih, kalo dibaca2 lagi, ni naskah lebih nyebelin dari sikap siswa. Gw merasa tidak suka dengan label cengengesan itu sendiri. Gw yang salah nih, sampai siswa mengutarakan pertanyaan out of the box. Tapi kok ya miris, pelanggaran ham dianggap hal yang main2. Tapi kok gw berani mengatakan mereka main2? Kok terlalu dangkal ya? Mana membawa nilai pulak.
Duh, Gusti Nu Agung, pangapurane ... 
*kembali membaca SOP K13*

And the memories back...

Mimpi adalah bunga tidur
Mimpi sejatinya adalah angan kita akan sesuatu hal
Mimpi adalah bla bla bla
Dan bagi gw mimpi adalah penanda gw kangen sama sesuatu hal atau moment
Semalam gw bermimpi berada di tengah2 keluarga besar. Bermain dengan sepupu, bahkan sama ponakan: Sifa dan Hayu. 
Seingat gw, mayoritas mimpi gw berkaitan dengan keluarga di rumah. Kadang sama ibuk, bapak, ato keluarga lain. Kadang Mbak Lis. Meski jarang.
Mbak Lis adalah orang yang selalu ingin gw temui di mimpi, entah nantinya gw ketawa ato menangis seperti dulu. 
Dan memori-pun kembali...
Teringat pertama kali bertemu mbak Lis di kos. She's so chic cenderung dingin. Tapi dinginnya berubah menjadi hangat. Sangat menenangkan dan membuat nyaman. Kadang kesel karena Mbak Lis menjadi tidak asyik ketika berbicara masalah Super Junior atau Korea. Tapi, siapa peduli dengan semua itu ketika Mbak Lis adalah orang yang selalu ingin gw sapa di pagi hari? Selalu berkata yang penting gw sehat mau seberapa besar badan gw. Selalu selangkah lebih maju dari gw ketika mencari informasi dan ratu infotaiment kita. 
It is more than a year since she left. Dan hati kecil gw selalu ingin dia kembali. Entah gimana. Dan entah apa yang dipikiran gw. Yang jelas gw akan selalu merindukannya. A lots.
Berasa ingin bikin project duo
Akan selalu menunggu untuk kembali berpetualang bersama
Iih! Tua! 30 tahun! HappyBdayKakak!
And then, hai nephews and cousins!!
Jumlah sepupu gw yang bejibun dari pihak bapak dan ibu cukup membuat pening. Tiap kali mau jalan, satu  mobil pun tak cukup. Akhirnya harus ada yang dikorbankan. Hehe. 
Sepupu-yaaa.. Aku akan selalu berterima kasih untuk kebersamaan kita.Dan kebersamaan tidak selalu harus diwujudkan dengan dolan bareng kan?  Mari kita berkumpul dir rumah, bikin BBQ till drop!

Wirotinoyo's invantion!
Kembali menyerang Korea!
How i miss you, guys..
Pengen ih kembali bersama kalian dan melupakan tugas negara ini. Ya, sangat dewasa sekali gw. Haha. 
Setidaknya dengan menulis, gw berharap kerindungan ini akan sedikit teralihkan. Meski keinginan itu akan terus ada.