Team work

Minggu ini bakalan ada presentasi pembuatan pola yang baru. As u know, i’m work in publiser company, apalagi penerbitan buku sekolah. So, ga jauh dari yang namanya bikin naskah, bikin soal, bikin tetek bengek yang berkaitan dengan buku sekolah. Nah, bebebapa minggu editor, tata letak, dan desain musti mempersiapkan presentasi buat pembuatan pola yang baru, karena kurikulum KTSP bakal ganti lagi (well-done, Sir..bapak2 yang suka gonta-ganti kurikulum. Dikira bikin naskah ki menyenangkan apa? Belum lagi kalau menyesuaikan dengan berbagai rules..ampun dah!)
Well, okeii..anggap aja salah satu hal baru yang menarik. Sayangnya, i dont know what to say.. teamku ki gimana ya... kok kurang sreg dihati. Kurang punya rasa ke-team-an yang kuat. Gaya bicaranya sudah menyiratkan bossy! Iih, bikin ilfil. Ato emang gaya bahasanya dia tu kaya gitu ya? Dia seenakknya aja gak masuk dua hari ( gak urusan sama urusan situ ya, masak dalam seminggu dua kali gak masuk? alasan macam apa yang bisa dipakai coba?)
Intinya, makin gak sreg ma dia. I know i’m not the best, but... paling tidak aku dah bersedia untuk membagi pemikiran dan berusaha terbuka dengan gagasan baru. Aku juga gak bakal memaksakan kehendakku, musti kayak ginilah atau gak mau yang kayak gini.
Kalau udah gini, endingnya kan bisa enggak maksimal toh. Contohnya aku jadi males, gak pengen nanya2 ini itu ke anggota team. Sebodo amat dengan hasilnya. Yang penting aku dah berusaha mengerjakan bagianku dengan maksimal.
Jadi kepikiran sebenarnya kerja team yang baik dan bagus tu yang kayak gimana toh? Yang jelas bukan team yang anggotanya ada yang bossy kan ya? I don’t know, apa karena di kerja team ini aku gak jadi decision maker ya? Actually, aku benci kalau nurut. Biasanya aku yang dituruti, ha. Gak kayak gitu juga ding. Yang jelas, aku pengen H-2 itu udah fixed semua. Jangan H-1, ya kalau gak ada apa-apa, kalau ada apa-apa? Pageblug kan? Tapi si dia, mikir sehari sebelumnya gak papa fixednya. Okei, gak masalah. Tapii, kalau bisa disegerakan menurutku lebih baik sih.