Saturday 18 February 2017

Liburan 2016 #3

Akhirnya sudi juga ngeblog lagi di Minggu yang lempeng kayak biasanya. Kalo diibaratkan idol, gue baru tiga kali comeback alias liburan semenjak kerja di Kalimantan. Dan entah mengepa liburan ke #3 ini tidak seperti liburan yang sebelum-sebelumnya. I still excited tapi losing Mbak Lis membuatnya berbeda. 
Adi Sucipto masih menyambut dengan gegap gempita. Apalagi menjelang Natal. Mata kita akan memastikan bahwa benar ini sudah liburan. Kepulangan gue untuk liburan masih lewat Jogja. Tapi, ketika balik ke Kalimantan gue udah mantab memilih lewat Adi Sumarmo. Bye Jogja Bye. Tiket elo sudah gak sesuai dengan misi nawacita gue. Dikit selisihnya sih, kalo via Jogja biasanya 700an, kalo lewat Solo 600-an. Tapi karena kalo lewat Solo relatif lebih dekat ya pilih Solo aja. 
Dan edannya, akhir2 ini gue sudah terhantui sama mudik! Aneh lah mimpi2 gue: ada yang gue tiba2 kaget kenapa sudah sampai rumah dan inget kalo masih harus ngajar 3 jam pelajaran di kelas IPA! Ada juga yang gue panik sampe tereak2 gak penting ketika menyadari ketinggalan pesawat! Ini bukan lagi cobaan atau ujian. Ini adalah konspirasi otak gue biar gue idup gak tenang di Satui. Otak gue minta asupan capcin dan juga pentol telor sepertinya!
Dongdaemun juseyo, Rusa-yaaa
Agenda pertama yang sudah menunggu adalah maen bareng Monsters. Saat itu waktu gue ditanya apa mau ke Magelang nengok mbak Lis, gue cuma bisa diem. Gue gak tau musti bereaksi apa. Gue pengen, gue mau tapi ada rasa belum siap. Sampai akhirnya kita ke Manding karena Afik pengen nyari sepatu. Dan khas kita banget, kita menghabiskan banyak bensin dan waktu di jalan karena gak tahu Manding itu mana!Dan mantabnya sampe sana gak dapet apapun!
Setelah lelah protes dalam hati kenapa ada dompet kulit bagus tapi dengan merk Kickers tertera gede banget, kita melanjutkan perjalanan ke Mak Semarangan. No mall at that moment. No singing also. And no Mbak Lis.
Manding Street drink: Es Krim Cincau yang sejatinya bukan es krim tapi santen beku!
Tempatnya oke juga
Everything change. Entah karena ada faktor ketidakadanya Mbak Lis atau gak, since past holiday i feel different. My heart change. I have no passion with them anymore. I have no affection anymore. I have no desire to ask or chat with them. Entah kenapa. Apakah karena aku merasa diabaikan mengenai pendapat soal kado pernikahan Beka? Tapi itu adalah masalah kecil! Sama sekali bukan hal yang patut menjadi penyebab perubahan itu!Sampai detik ini, gue masih bertanya2. Apa yang terjadi?? I keep on asking. Apakah karena gue merasa sudah gak saatnya membicarakan masalah makanan, kuliner, maen lagi? Tapi bukannya gue masih juga membicarakan mengenai kdrama? kpop? Masalah remeh temeh serpihan peyek gak penting? Apa salah mereka sebenarnya? Apa ada virus yang masuk ke hati dan otak gue yang ngebuat gue tiba2 jadi orang asing yang teralienasi. Merasa tidak ada koneksi dengan mereka. Orang2 yang selama 10 tahun ini gue merasa sangat bersemangat untuk menghabiskan waktu bersama? Sekarang, jangankan menghabiskan waktu bersama, untuk sekadar chat aja gue merasa hampa...
I miss the past day. When u with me, mbak Lis..I'll try my best to keep our line, mbak. I don't know how to get there, but i will...
 
Scedule yang gak boleh terlewatkan juga adalah meet the kids! Aira, Sifa, Hayu. I always enjoy time with kids. They're so adorable. Gue suka sekali ngrecoki bocah2 yang beli di warung ibuk. Semacam bandal chingu lokal. Haha. Dan Sifa, tu bocah udah beda. Gue antara merasa sakit hati dan juga aneh karena Sifa agak2 yang menolak gue. Ini juga karena gue sendiri sih. Gue kena virus lagi. *blame on virus*
Manhi mokgo Aira-ya, Faiz-ya
Dan akhirnya ketemu Saenah lagi juga!  Minus Laras karena abis melahirkan. Pertemanan ini unik. Gue merasa ada sedikit diskriminasi kalo menyangkut Laras. Semacam gak papa gak ada Laras asal ada yang lain! Iya, gue mempraktikkan bullying *Maafkan kami, Ras. Kapan hari kami akan mengunjungimu* Saenah tidak selalu chat, bahkan kami kadang gak selalu peduli satu sama lain. Kami gak selalu ada untuk satu sama lain. Tapi kami selalu berusaha ketemu ketika liburan. Entah persahabatan macam apa ini...
Kelompok mak2 sepreempat baya
Last scedule adalah sama Mbak Fina. Kami ke Amplaz. Makan di Seorae dan nyari sesuatu di Gramedia. Kami mau merasakan sensasi grill2an dalam aura harga yang mahal. Terakhir datang ke sana gue merasa cocok banget sama galbi-nya Seorae. Tapi kok pas sama Mbak Fina gue merasa daging sapinya cenderung mirip sate kere di rumah sih? Lemak semuaa! Heol!
Daaan, ngemol juga sama keluarga. Mampir doang sih. Cuma nyariin Pepero sama Samyang. Mau nyari gokujang tapi kok mengandung alkohol ya. Gue sudah mabuk dengan pergerakan Kyuhyun dan juga member Winner, gak perlu mabuk2an dengan gokujang. 
Swafoto di ban berjalan
Naah, kan. Gue merasa gak banget dengan update-an ini. Semacam sesuatu yang dipaksakan. Gak all out. Ya biar lah timbang gue numpuk ini semua di otak. Mending curhat di sini. 
Sekarang dan kelak. Entah gimana kondisinya. Gue pengen blog ini menjadi semacam terapi bagi gue. Gue yang gak suka dengan banyak drama tapi butuh k-drama. Gue yang gak suka ngobrol tapi kadang merasa kesepian kalo diem terus. Gue bikin blog untuk gue sendiri yang jelas menyiratkan keegoisan gue. Gue gak mau berbagi. Seems like i like alone but i hate being lonely. 


No comments: